Hadits Shahih Ibnu Hibban

Hadits Shahih Ibnu Hibban

Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani

Biografi Ibnu Hibban


صحيح ابن حبان ١٨١: أَخْبَرَنَا الْحُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُصْعَبٍ بِخَبَرٍ غَرِيبٍ غَرِيبٍ، حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ السِّنْجِيُّ سُلَيْمَانُ بْنُ مَعْبَدٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي مَرْيَمَ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ، عَنِ ابْنِ الْهَادِ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ‏:‏ الإِيمَانُ سَبْعُونَ أَوِ اثْنَانِ وَسَبْعُونَ بَابًا، أَرْفَعُهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَأَدْنَاهُ إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ، وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ‏.‏ قَالَ أَبُو حَاتِمٍ‏:‏ الاِقْتِصَارُ فِي هَذَا الْخَبَرِ عَلَى هَذَا الْعَدَدِ الْمَذْكُورِ فِي خَبَرِ ابْنِ الْهَادِ مِمَّا نَقُولُ فِي كُتُبِنَا‏:‏ إِنَّ الْعَرَبَ تَذْكُرُ الْعَدَدَ لِلشَّيْءِ، وَلاَ تُرِيدُ بِذِكْرِهَا ذَلِكَ الْعَدَدَ نَفْيًا عَمَّا وَرَاءَهُ، وَلِهَذَا نَظَائِرُ نَوَّعْنَا لِهَذَا أَنْوَاعًا، سَنَذْكُرُهَا بِفُصُولِهَا فِيمَا بَعْدُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 181: Al Husain bin Muhammad bin Mush’ab mengabarkan kepada kami, sebuah hadits gharib, gharib (hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi saja dalam setiap mata rantai sanadnya), dia berkata: Abu Daud As-Sinji Sulaiman bin Ma’bad menceritakan kepada kami, dia berkata: Ibnu Abi Maryam menceritakan kepada kami, dia berkata: Yahya bin Ayyub menceritakan kepada kami, dari Ibnu Al Had dari Abdullah bin Dinar dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. Beliau bersabda, "Iman memiliki tujuh puluh atau tujuh puluh dua pintu. Pintu yang paling tinggi adalah (bersaksi, bahwa) tiada Tuhan selain Allah. Sedangkan pintu yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Dan malu itu adalah satu cabang dari keimanan.” 1:1 Ibnu Hatim berkata: Pembatasan di dalam khabar ini atas jumlah tersebut (tujuh puluh atau tujuh puluh dua pintu keimanan) dalam khabar Ibnu Al Had ini, termasuk apa yang kami kemukakan di dalam buku-buku kami. Yaitu, orang Arab sering menyebutkan jumlah tertentu terhadap sesuatu dan tidak bermaksud menafikan apa yang diluar bilangan tersebut. Model-model seperti ini sering ditemukan dan banyak. Kami telah mengklasifikasikan pola ini dalam bagian macam-macamnya. Dan akan kami kemukakan sesudah ini dengan pasal- pasalnya, Insya Allah.

Shahih Ibnu Hibban Nomer 181