Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ١٨٣: أَخْبَرَنَا الْحَسَنُ بْنُ سُفْيَانَ، قَالَ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي رَجَاءِ بْنِ أَبِي عُبَيْدَةَ الْحَرَّانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُعَاوِيَةَ، عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ، عَنْ جَابِرٍ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: إِذَا مُيِّزَ أَهْلُ الْجَنَّةِ وَأَهْلُ النَّارِ، يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ وَأَهْلُ النَّارِ النَّارَ، قَامَتِ الرُّسُلُ فَشَفَعُوا، فَيُقَالُ: اذْهَبُوا فَمَنْ عَرَفْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ قِيرَاطٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجُوهُ، فَيُخْرِجُونَ بَشَرًا كَثِيرًا، ثُمَّ يُقَالُ: اذْهَبُوا فَمَنْ عَرَفْتُمْ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالَ خَرْدَلَةٍ مِنْ إِيمَانٍ فَأَخْرِجُوهُ، فَيُخْرِجُونَ بَشَرًا كَثِيرًا، ثُمَّ يَقُولُ جَلَّ وَعَلاَ: أَنَا الآنَ أُخْرِجُ بِنِعْمَتِي وَبِرَحْمَتِي. فَيُخْرِجُ أَضْعَافَ مَا أَخْرَجُوا وَأَضْعَافَهُمْ، قَدِ امْتَحَشُوا وَصَارُوا فَحْمًا، فَيُلْقَوْنَ فِي نَهْرٍ، أَوْ فِي نَهْرٍ مِنْ أَنْهَارِ الْجَنَّةِ، فَتَسْقُطُ مُحَاشُّهُمْ عَلَى حَافَةِ ذَلِكَ النَّهَرِ، فَيَعُودُونَ بِيضًا مِثْلَ الثَّعَارِيرِ، فَيُكْتَبُ فِي رِقَابِهِمْ: عُتَقَاءُ اللهِ، وَيُسَمَّوْنَ فِيهَا الْجَهَنَّمِيِّينَ. الثَّعَارِيرُ الْقِثَّاءُ الصِّغَارُ، قَالَهُ الشَّيْخُ.
Shahih Ibnu Hibban 183: Yahya bin Abi Raja’ bin Abi Ubaidah Al Harani mengabarkan kepada kami, dia berkata: Zuhair bin Mu’awiyah menceritakan kepada kami, dari Abu Az-Zubair dari Jabir dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda; “Apabila penghuni surga dan penghuni neraka telah dipisah-pisahkan, maka penghuni surga akan memasuki surga dan penghuni neraka akan masuk neraka. Para Rasul pun berdiri, lalu mereka memberikan syafa’at. Kemudian dikatakan; “Berangkatlah!Siapa yang kalian tahu di dalam hatinya terdapat seberat satu Qirath dari keimanan, maka keluarkanlah Lalu mereka pun mengeluarkan manusia dalam jumlah yang banyak (dari api neraka). Kemudian dikatakan, “ Berangkatlah! Siapa yang kalian tahu di dalam hatinya terdapat seberat satu biji sawi dari keimanan, maka keluarkanlah dia.” Lalu mereka pun mengeluarkan manusia dalam jumlah yang banyak. Setelah itu Allah SWT, berfirman, ‘Sekarang Aku akan mengeluarkan (mereka dari neraka) dengan berkat nikmat dan kasih sayang-Ku. ’Lalu Allah mengeluarkan berlipat ganda (penghuni neraka) dari jumlah yang telah mereka keluarkan. Mereka dalam keadaan terbakar dan telah menjadi seonggok arang. Lalu mereka dilemparkan ke sebuah sungai, atau ke sebuah sungai dari sungai-sungai surga. Kemudian kerak-kerak hitam (tubuh) mereka menjadi sirna berguguran di pinggiran sungai itu. Sehingga mereka kembali menjadi putih laksana buah-buah mentimun yang berukuran kecil. Lalu ditulis di leher-leher mereka: Utaqa Lillah (Orang-orang yang dibebaskan oleh Allah), dan mereka dinamakan al Jahannamiyin. ” 3:80 Lafadz Ats-Tsa 'arir. mentimun yang kecil. Demikian diungkapkan oleh Syaikh Ibnu Hibban.
Shahih Ibnu Hibban Nomer 183