Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ١٧٨: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ، أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ، عَنْ مَنْصُورٍ، عَنْ رِبْعِيٍّ، عَنْ عَلِيٍّ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: لاَ يُؤْمِنُ الْعَبْدُ حَتَّى يُؤْمِنَ بِأَرْبَعٍ: يَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَأَنِّي رَسُولُ اللهِ، وَيُؤْمِنُ بِالْبَعْثِ بَعْدَ الْمَوْتِ، وَيُؤْمِنُ بِالْقَدَرِ.
Shahih Ibnu Hibban 178: Al Fadhl bin Hubab mengabarkan kepada kami, dia berkata: Muhammad bin Katsir menceritakan kepada kami, dia berkata: Sufyan dari Mansur mengabarkan kepada kami, dari Rib’i dari Ali dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau bersabda, “Tidaklah beriman seorang hamba sampai ia beriman dengan empat (perkara), yaitu: bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan bahwa aku adalah utusan Allah, mempercayai hari kebangkitan setelah kematian, dan mempercayai qadar (ketentuan takdir Allah).” 3:49
Shahih Ibnu Hibban Nomer 178