Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٢١٨: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ الْفَضْلِ الْكَلاَعِيُّ بِحِمْصَ، حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عُثْمَانَ، حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا شُعَيْبُ بْنُ أَبِي حَمْزَةَ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، أَخْبَرَنِي سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيِّبِ، أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ أَخْبَرَهُ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، فَمَنْ قَالَ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، فَقَدْ عَصَمَ مِنِّي نَفْسَهُ وَمَالَهُ إِلاَّ بِحَقِّهِ، وَحِسَابُهُ عَلَى اللهِ. وَأَنْزَلَ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ، فَذَكَرَ قَوْمًا اسْتَكْبَرُوا، فَقَالَ: إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ، وَقَالَ: إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ، فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى، وَهِيَ: لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَمُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ، اسْتَكْبَرَ عَنْهَا الْمُشْرِكُونَ يَوْمَ الْحُدَيْبِيَةِ.
Shahih Ibnu Hibban 218: Muhammad bin Ubaidilah bin Al Fadhl Al Kala’i di daerah Himsh mengabarkan kepada kami, dia berkata: Amru bin Utsman menceritakan kepada kami, dia berkata: ayahku menceritakan kepada kami, dia berkata: Syu’aib bin Abi Hamzah menceritakan kepada kami, dari Az-Zuhri, dia berkata: Sa’id bin Al Musayyab mengabarkan kepadaku, bahwa Abu Hurairah menyampaikan sebuah khabar kepadanya bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda; “Aku diperintahkan memerangi manusia sampai mereka mengucapkan: ‘Tiada Tuhan selain Allah. ’Maka siapa yang telah mengucapkan: Tiada Tuhan selain Allah, maka dia terpelihara dariku; jiwa dan hartanya kecuali dengan jalan yang haq. Dan segala penghitungan amalnya diserahkan kepada Allah.” Lalu Allah menurunkan ayat di dalam kitab-Nya. Dia menyebutkan tentang orang-orang yang menyombongkan diri. Allah berfirman, “ Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan kepada mereka: ‘Laa ilaaha illallah ’ (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri.” (Qs. Ash-Shaaffaat 37: 35). Dan Allah berfirman, “Ketika orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa, ” (Qs. Al Fath 48: 26), yaitu laa Ilaaha lllallah wa muhammadarrasulullah (tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah), Orang-orang musyrik bersikap menyombongkan diri dari kalimat takwa pada hari Hudaibiyah 526 3:7
Shahih Ibnu Hibban Nomer 218