Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٢٨٥: أَخْبَرَنَا عَلِيُّ بْنُ الْحَسَنِ بْنِ سَلْمٍ الأَصْبَهَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عِصَامِ بْنِ يَزِيدَ بْنِ مُرَّةَ بْنِ عَجْلاَنَ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، قَالَ: حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ أَبِي حَصِينٍ، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ عَاصِمٍ الْعَدَوِيِّ، عَنْ كَعْبِ بْنِ عُجْرَةَ، قَالَ: خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَنَحْنُ تِسْعَةٌ وَبَيْنَنَا وِسَادَةٌ مِنْ أَدَمٍ، فَقَالَ: إِنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي أُمَرَاءُ، فَمَنْ دَخَلَ عَلَيْهِمْ، وَصَدَّقَهُمْ بِكَذِبِهِمْ، وَأَعَانَهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ، فَلَيْسَ مِنِّي وَلَسْتُ مِنْهُ، وَلاَ يَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ، وَمَنْ لَمْ يَدْخُلْ عَلَيْهِمْ، وَلَمْ يُصَدِّقْهُمْ بِكَذِبِهِمْ، وَلَمْ يُعِنْهُمْ عَلَى ظُلْمِهِمْ، فَهُوَ مِنِّي وَأَنَا مِنْهُ، وَسَيَرِدُ عَلَيَّ الْحَوْضَ.
Shahih Ibnu Hibban 285: Ali bin Al Hasan bin Salm Al Ashbahani mengabarkan kepada kami, dia berkata Muhammad bin Isham bin Yazid bin Murrah bin Ajlan menceritakan kepada kami, dia berkata: ayahku menceritakan kepada kami, dia berkata: Sufyan menceritakan kepada kami, dari Abu Hashin dari Asy- Sya’bi dari Ashim Al Adawi dari Ka’ab bin Ujrah, dia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam keluar dari rumahnya menemui kami, kami berjumlah sembilan orang, saat itu kami duduk-duduk di atas bantal yang terbuat dari kulit Lalu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “Kelak, setelah aku (wafat), akan muncul para penguasa. Siapa yang berkunjung kepada mereka, lalu membenarkan mereka dengan kebohongan mereka dan membantu kezhaliman mereka, maka ia bukan termasuk golonganku, aku bukan bagian dari dirinya,dan tidak memperoleh aliran air telagaku. Dan siapa yang tidak mengunjungi mereka, sehingga tidak membenarkan mereka dengan kebohongan mereka, dan tidak membantu kezhaliman mereka, niscaya ia termasuk gologanku dan aku adalah bagian dari dirinya. Dan kelak ia akan memperoleh air telagaku.”610 2:61
Shahih Ibnu Hibban Nomer 285