Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٣٣٤: أَخْبَرَنَا الْفَضْلُ بْنُ الْحُبَابِ الْجُمَحِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ الْعَبْدِيُّ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ سُلَيْمَانَ الأَعْمَشِ، عَنْ سَعْدِ بْنِ عُبَيْدَةَ، عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ السُّلَمِيِّ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ فِي جِنَازَةٍ فَأَخَذَ عُودًا، فَجَعَلَ يَنْكُتُ بِهِ فِي الأَرْضِ، فقَالَ: مَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ وَقَدْ كُتِبَ مَقْعَدُهُ مِنَ النَّارِ وَمَقْعَدُهُ مِنَ الْجَنَّةِ، فقَال رَجُلٌ: أَلاَ نَتَّكِلُ؟ فقَالَ: اعْمَلُوا فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ ثُمَّ قَرَأَ: فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى، فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى، وَأَمَّا مَنْ بَخِلَ وَاسْتَغْنَى وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى، فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى.
Shahih Ibnu Hibban 334: Al Fadhl bin Al Hubab Al Jumahi mengabarkan kepada kami, Muhammad bin Katsir Al ‘Abdiy menceritakan kepada kami, Syu’bah menceritakan kepada kami, dari Sulaiman Al A’masy, dari Sa’ad bin Ubaidah, dari Abu Abdurrahman As-Sulamiy, dari Ali bin Abu Thalib, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berhadapan dengan jenazah. Kemudian beliau mengambil sebatang kayu lalu beliau bersimpuh di tanah. Beliau lantas bersabda, “Tidaklah dari kalian semua kecuali telah di tetapkan tempat kalian, (ada) yang di neraka, dan (ada )yang di surga. Seseorang kemudian bertanya: Bolehkah kami hanya berpangku tangan? Beliau menjawab, “Segala sesuatu telah ditetapkan oleh Allah SWT. ” Beliau melanjutkannya dengan membaca ayat, “Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah, dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup, serta mendustakan pahala yang terbaik, maka kelak kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar. ” (Qs. Al-Lail 94: 5-10) 3:30
Shahih Ibnu Hibban Nomer 334