Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani
صحيح ابن حبان ٣٧٢: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَاقَ بْنِ خُزَيْمَةَ، قَالَ: حَدَّثَنَا سَعْدُ بْنُ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْحَكَمِ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبِي، قَالَ: حَدَّثَنَا اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ، عَنِ الْحَارِثِ بْنِ يَعْقُوبَ، عَنْ قَيْسِ بْنِ رَافِعٍ الْقَيْسِيِّ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو، عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ، عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: مَنْ جَاهَدَ فِي سَبِيلِ اللهِ، كَانَ ضَامِنًا عَلَى اللهِ، وَمَنْ عَادَ مَرِيضًا، كَانَ ضَامِنًا عَلَى اللهِ، وَمَنْ غَدَا إِلَى مَسْجِدٍ أَوْ رَاحَ، كَانَ ضَامِنًا عَلَى اللهِ، وَمَنْ دَخَلَ عَلَى إِمَامٍ يُعَزِّزُهُ كَانَ ضَامِنًا عَلَى اللهِ، وَمَنْ جَلَسَ فِي بَيْتِهِ لَمْ يَغْتَبْ إِنْسَانًا، كَانَ ضَامِنًا عَلَى اللهِ.
Shahih Ibnu Hibban 372: Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah mengabarkan kepada kami, ia berkata, Sa’ad92 bin Abdullah bin Abdul Hakam menceritakan kepada kami, ia berkata, “Ayahku menceritakan kepada kami, ia berkata, Al-Laits bin Sa’ad menceritakan kepada kami, dari Al Hants bin Ya’qub, dari Qais bin Rafi’ Al Qaisi, dari Abdurrahman bin Jubair, dari Abdullah bin Amru,dari Mu’adz bin Jabal, dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam, beliau bersabda, “Barangsiapa yang berjihad di Jalan Allah SWT, maka ia berada dalam tanggungan-Nya. Barangsiapa yang menjenguk orang sakit, maka ia berada dalam tanggungan-Nya. Barangsiapa yang pagi hari atau sore hari pergi ke masjid, maka ia berada dalam tanggungan-Nya. Barangsiapa yang masuk (ke tempat) pemimpin dengan sikap yang memuliakannya).93, maka ia berada dalam tanggungan-Nya. Dan barangsiapa yang duduk di rumahnya dengan tidak melakukan ghibah terhadap manusia, maka ia berada dalam tanggungan-Nya ).94 1:2
Shahih Ibnu Hibban Nomer 372