Hadits Shahih Ibnu Hibban

Hadits Shahih Ibnu Hibban

Muhammad bin Hibban bin Ahmad bin Hibban atau Hatim at-Tamimi al-Busti as-Sijistani

Biografi Ibnu Hibban


صحيح ابن حبان ٦٥٠: أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ عَلِيِّ بْنِ الْمُثَنَّى، حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ حَاتِمِ بْنِ وَرْدَانَ، حَدَّثَنَا مُعْتَمِرُ بْنُ سُلَيْمَانَ، قَالَ‏:‏ سَمِعْتُ أَبِي، يُحَدِّثُ عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَبْدِ الْغَافِرِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، قَالَ‏:‏ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ‏:‏ كَانَ رَجُلٌ فِيمَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ لَمْ يَبْتَئِرْ عِنْدَ اللهِ خَيْرًا قَطُّ، قَالَ لِبَنِيهِ عِنْدَ الْمَوْتِ‏:‏ يَا بَنِيَّ، أَيَّ أَبٍ كُنْتُ لَكُمْ‏؟‏ قَالُوا‏:‏ خَيْرَ أَبٍ، قَالَ‏:‏ فَإِذَا أَنَا مِتُّ، فَاحْرَقُونِي واسْحَقُونِي، فَإِذَا كَانَ فِي يَوْمِ رِيحٍ عَاصِفٍ فَذُرُّونِي، قَالَ‏:‏ فَمَاتَ، فَفُعِلَ بِهِ ذَلِكَ، فقَالَ لَهُ‏:‏ كُنْ فَكَانَ كَأَسْرَعِ مِنْ طَرْفَةِ الْعَيْنِ، فقَالَ اللَّهُ‏:‏ يَا عَبْدِي، مَا حَمَلَكَ عَلَى مَا فَعَلْتَ‏؟‏ فقَالَ‏:‏ مَخَافَتُكَ أَيْ رَبِّ، قَالَ‏:‏ فَمَا تَلاَفَاهُ أَنْ غُفِرَ لَهُ‏.‏ قَالَ الْمُعْتَمِرُ‏:‏ قَالَ أَبِي‏:‏ فَحَدَّثْتُ هَذَا الْحَدِيثَ أَبَا عُثْمَانَ النَّهْدِيَّ، قَالَ‏:‏ هَكَذَا حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ، وَزَادَ فِيهِ‏:‏ وَذُرُّونِي فِي الْبَحْرِ‏.‏

Shahih Ibnu Hibban 650: Ahmad bin Ali bin Mutsanna mengabarkan kepada kami, Shalih bin Hatim bin Wirdan menceritakan kepada kami, Mu’tamir bin Sulaiman menceritakan kepada kami, ia berkata, aku mendengar ayahku menceritakan, dari Qatadah, dari Uqbah bin Abdul Ghafir, dari Abu Sa’id Al Khudri, ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “Di antara manusia sebelum kalian ada seorang laki-laki yang tidak pernah menyimpan satu kebaikanpun di sisi Allah. Laki-laki itu berkata kepada anak-anaknya ketika hendak meninggal dunia, 'Hai anakku, ayah seperti apakah aku ini bagi kalian?' Anak-anaknya menjawab, ‘Sebaik-baik ayah.‘ Laki-laki itu berkata lagi, ‘Apabila aku telah meninggal dunia maka bakar dan tumbuklah aku. Lalu apabila pada hari yang angin berhembus kencang padanya, maka tebarkanlah aku” Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda, “Maka laki-laki itupun meninggal dunia. Lalu mayatnya diproses seperti apa yang diwasiatkannya. Kemudian Allah berfirman kepadanya, ‘Jadilah', maka iapun kembali seperti semula, lebih cepat dari kedipan mata. Lalu Allah berfirman, ‘Hai hamba-Ku, apa yang mendorongmu melakukan hal Laki- laki itu menjawab, ' Takut kepada-Mu, wahai Tuhanku.’” Rasulullah SaW bersabda, “Maka Dia tidaklah menyia-nyiakannya untuk diampuni dosa-dosanya.”453Mu’tamir berkata: Ayahku berkata, “Maka aku menceritakan hadits ini kepada Abu Utsman An-Nahdi, ia berkata, ‘Seperti inilah Sulaiman menceritakan kepadaku. Namun ia menambahkan, ‘Lalu tebarkan aku di lautan’.” 3: 6

Shahih Ibnu Hibban Nomer 650